Di sekolah, anak hanya mendapatkan waktu bimbingan kurang lebih 6.5 jam dan sisanya mereka berada di luar sekolah, baik dilingkungan keluarga maupun dilingkungan masyrakat. Dengan waktu yang singkat tersebut, guru tidak bisa sepenuhnya untuk mengawasi tingkah laku anak. Karena Selain mengajar di kelas, guru juga mendapat tugas untuk membuat administrasi seperti rpp, silabus, jurnal harian, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, pengawasan dan penerapan hanya bisa dilakukan di dalam kelas saja.
Untuk bisa menerapkan dengan optimal pendidikan karakter anak, keluarga dan masyarakat harus berperan aktif untuk membimbing dan mengawasi anak. Keluarga harus mampu meberikan contoh yang baik, cara-cara berperilaku yang sopan, dan sesuai dengan norma. Begitupun masyarakat, masyarkat harus mampu meberikan contoh-contoh yang baik kepada anak-anak jaman sekarang. Baik itu tokoh masyarakat ataupun masyarakat biasa pada umumnya.
Orang tua pun harus lebih berperan aktif untuk mengawasi anak-anaknya, terutama saat anak sudah dikasi bermain HP. Karena tidak jarang anak-anak sekarang sering mengakses konten-konten kekerasan dan porno yang ada di internet. Selain itu, tontonan di televisi juga sangat mempengaruhi gaya dan tingkah laku anak. Oleh sebab itu, orang tua, masyarakat, dan sekolah harus saling bersinergi untuk menyukseskan program pendidikan karakter yang di gaungkan oleh pemerintah.